Berita
PERKENALAN PERMA-KULTUR DI SEKOLAH BRIGJEND KATAMSO
Pada tanggal 11 Oktober 2017, Yayasan Perguruan Nasional Brigjend Katamso menerima kunjungan CNLE (Center for Nature Literacy and Enterprise), yaitu sebuah institusi pendidikan yang dimotori oleh Mr. Alexius Yeo dengan perusahaan start-up-nya, yaitu Carbon Inq serta didukung oleh Program Beasiswa dari National University Singapore, yang berfungsi sebagai pusat pembelajaran tentang program-program yang berkaitan dengan alam & lingkungan serta sebagai inkubator atas bisnis-bisnis yang berhubungan dengan alam (pertanian/tanaman).
Kunjungan tim dari CNLE (www.cnle.com.sg) berkesempatan untuk sharing dengan para siswa SMA tentang Perma-Culture (Permanent Agriculture), yaitu suatu cabang ilmu desain ekologis, teknik ekologis dan desain lingkungan yang mengembangkan arsitektur berkelanjutan dan sistem pertanian swadaya berdasarkan ekosistem alam. Inti dari permakultur adalah: (1) Peduli bumi karena tanpa bumi yang sehat, manusia tidak bisa sejahtera, (2) Peduli manusia agar seluruh manusia mendapatkan akses ke sumber daya yang dibutuhkan untuk hidup, dan (3) Mengembalikan surplus input dan hasil pertanian ke sistem, termasuk mengembalikan limbah pertanian dengan di-daur-ulang.
Sesi sharing bersama siswa diselenggarakan di Hall Sasana Budaya, Kampus SMA/SMK di Sunggal, berjalan cukup interaktif diisi dengan tanya & jawab, dipandu oleh Mr. John Krishnaputra dari CNLE, seorang pakar di bidang permakultur dan juga seorang penggiat olah-raga tennis, dan didampingi oleh Mr. Alexius Yeo, Ms. Adelene Gan dan Ms. Michelle Tan.
Besar harapan dengan kunjungan ini, membuka wawasan baru bagi para siswa tentang pentingnya bekerja sama dalam harmoni dengan alam dalam menjaga kelestarian lingkungan, pemanfaatan lahan secara optimal dan sekaligus memberi manfaat melalui budi daya berbagai jenis tanaman.
Galery Foto Kunjungan : https://photos.app.goo.gl/JfmdRTd1LsLhvrWh1