Berita
SD Brigjend Katamso II Mengunjungi Museum Kota China di Paya Pasir, Marelan
Sabtu, 10 Oktober 2015, tepatnya pukul 10.00 wib, rombongan siswa-siswi SD Brigjend Katamso II khususnya kelas 1 berangkat menuju Museum Kota China yang terletak di Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan.
Museum Kota China merupakan nama sebuah situs Arkeologis yang penting. Catatan resmi tentang kota China telah ada sejak tahun 1823, berkenaan dengan laporan Anderson yang mengunjungi pantai Timur Sumatera Utara. Dalam laporannya tertulis bahwa di kawasan ini terdapat batu besar bertulis, namun kurang di baca oleh masyarakat sekitar. Pada tahun 1914, dalam sumber Belanda kawasan ini disebut Kota China.
Dalam perjalanan menuju Museum, siswa-siswi yang menumpang 4 bus yang berbeda sungguh sangat gembira, sebab ini perjalanan pertama mereka selama duduk di bangku kelas 1 SD. Siswa-siswi begitu antusias ingin mengunjungi Museum Kota China.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kota Cina, setidaknya mengandung peninggalan arkeologi sejarah dan antropologi yang diantaranya merupakan sisa bangunan keagamaan yang berisi arca Budha dan Hindu, sisa pertukangan logam, sisa sampah kerang di sekitar kawasan dan berbagai temuan artefak lain berupa manik-manik, pecahan gelas, mata uang logam, sisa papan perahu, tembikar, dan keramik (baik yang utuh maupun fragmen pecahan).
Setelah turun dari bis siswa-siswi di dampingi oleh guru pembimbing membuat satu barisan seperti kereta api, dengan bimbingan guru siswa-siswi masuk ke area museum dan menuju Aula Museum yang ada di belakang . Selama perjalanan menuju Aula Museum, siswa-i banyak melihat pepohonan dan kolam yang berisi ikan yang menarik perhatian.
Setiba di Aula Museum, Siswa/i duduk sambil mendengarkan para guide memberikan informasi tentang Museum Kota China selama 30 menit. Usai itu siswa dan siswi pun bersiap-siap menuju ke dalam museum untuk melihat semua benda yang ada di dalamnya. Dengan bimbingan guru mereka bergegas kembali membuat barisan seperti kereta api, sambil menyanyikan lagu “kereta api”, siswa-siswi beserta guru dan para guide menuju ruangan museum yang berada di depan Aula.
Siswa-siswi dengan antusias mendengarkan cerita tentang benda-benda yang ada di dalam museum dari salah satu guide. Mulai dari beberapa jenis kayu peninggalan sejarah Kota China, kemenyan, patung batu Buddha, patung Visnu yang tanpa kepala, prasasti, mangkuk-mangkuk keramik, guci, uang logam, serta kulit kerang.
Satu jam kemudian siswa-siswi di arahkan untuk kembali ke Aula Museum, untuk makan siang bersama. Mereka berdoa sebelum makan. Selesai makan, siswa-siswi diajak bermain sambil belajar oleh para guide. Seorang guide memberikan beberapa pertanyaan dan bagi siswa yang bisa menjawab akan diberi hadiah berupa gantungan kunci yang bertuliskan Museum Kota China.
Setelah memberikan pertanyaan, siswa dan siswi dibentuk menjadi 4 kelompok untuk melakukan kegiatan mewarnai, tembikar, meronce, dan puzzle kata. Siswa sangat bergembira dalam kegiatan ini. Apalagi pada kegiatan meronce, siswa dapat membawa pulang hasil yang mereka buat dari meronce tersebut yaitu sebuah gelang.
Selesai melakukan kegiatan kelompok, selesai sudah kegiatan siswa di Museum Kota China. Siswa dan pembimbing bersiap-siap menuju bis. Tepat pukul 13.30 wib, kami berangkat dari museum. Dan tiba di sekolah pada pukul 14.00 wib.
Siswa-Sisiwi Sampai di Museum
Siswa-siswi mendengar penjelasan dari Guide Museum Kota China
Siswa-siswi sangat antusias menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Guide.
Siswi terkesan melihat salah satu Arca di Museum.
Siswa belajar membuat tembikar.
Siswi sedang meronce (membuat gelang)
Siswi sedang mewarnai gambar.